"150 tahun yang akan datang enggak ada satu orang pun manusia, generasi manusia baru. Di sini yang namanya LGBT, di sini itu bukan hak asasi manusia itu adalah penyimpangan seksual. Itu adalah berhubungan dengan masalah kejiwaaan," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Anwar Abbas, ia meminta pemerintah jika ingin menggelar konser musik harus mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan tidak hanya memikirkan sisi ekonomi saja.
Baca Juga:
Ghisca dan Denisa, Jejak Mahasiswi Penipu Tiket Konser Coldplay di Jakarta
Dia menilai, konser Coldplay yang rencananya digelar di Jakarta pada November 2023 mendatang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Terkait surat terbuka yang ditujukan kepada Sandiaga Uno, Anwar Abbas menuliskan sebuah surat yang berjudul "Sandiaga Uno dan Soros-isme yang Tidak Manusiawi dan Tidak Berketuhanan". Namun surat itu belum sempat dikirimkannya.
Dalam tulisannya itu, Anwar Abbas menyebut bahwa seorang George Soros pernah berkata bahwa "Saya ada di Thailand di Malaysia dan di Indonesia adalah untuk mencari uang... Dan saya tidak peduli dengan dampak sosial yang akan terjadi akibat tindakan saya".
Baca Juga:
Tipu-tipu Tiket Konser Coldplay Ala Mahasiswi Cantik hingga Raih Rp1,2 Miliar
Dia mengatakan bahwa digelarnya konser Coldplay di Indonesia hanya menguntungkan segilintir orang tapi dampak sosialnya terhadap masyarakat tidak dipikirkan.
"Pertanyaan saya, kalau didatangkan Coldplay ke Indonesia itu kan hanya check money. Siapa yang mendapatkan untung? Penyelenggarakan itu," tutur dia.
"Dan kata Sandiaga Uno, akan banyak orang yang datang ke sini begitu ya. Tapi pertanyaan saya, dampak sosialnya bagaimana? Dampak budayanya bagaimana? Dampak keagamaannya bagaimana? Dipikirkan tidak? Tidak dipikirkan," sebutnya.