"Hitungan saya tidak lama, lima tahun paling lambat enam tahun, tujuh [tahun], kita bisa swasembada energi," ujarnya.
Ini bukan kali pertama Prabowo memberikan ultimatum keras kepada menteri-menterinya.
Baca Juga:
Tito Karnavian Gelar Rapat Darurat Bahas Tata Kelola MBG dan Dapur Bermasalah
Dalam pidatonya pada Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Rabu (5/2/2025), ia kembali mengingatkan para pejabat untuk tak main-main dengan kepercayaan rakyat.
"Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih siapa yang tidak patuh saya akan tindak," kata Prabowo.
Usai acara, ia juga menegaskan kepada wartawan bahwa reshuffle kabinet bukan hal yang tabu jika demi kepentingan bangsa.
Baca Juga:
Dewan Pers Desak Istana Pulihkan Akses Liputan Wartawan CNN Indonesia
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ungkapnya.
Selain soal kinerja, Prabowo juga menyatakan perang terhadap korupsi. Ia menyerukan kepada rakyat untuk ikut mengawasi gerak-gerik pejabat publik.
"Kekayaan kita, sekali lagi, sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat," ujarnya dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, Selasa (2/6/2025).