"Adanya debat antar capres-cawapres dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tak hanya dijadikan sebagai objek, tetapi dapat sebagai objek yang melek politik." Tegasnya.
Selanjutnya Ahmad Khoirul Umam, dosen di Universitas Paramadina menyatakan harapannya agar BAWASLU dan KPU menjaga netralitas, dan harus dipastikan tidak menjadi politik praktis.
Baca Juga:
The Lead Institute Universitas Paramadina Gelar Diskusi Kepemimpinan Profetik dan Pilkada 2024
"Preferensi politik menjadi problem, dan berpotensi untuk abuse of power dan memunculkan conflict of interest. Tidak perlu disebut aktornya siapa, capres-cawapres yang melakukan itu siapa, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat indonesia dengan mayoritas pemilih baru dapat menggunakan hal pilihnya dengan sebaik mungkin." Ungkapnya.
Acara ini mencerminkan kolaborasi yang positif antara lembaga pendidikan dan lembaga pengawas pemilu, menghadirkan perspektif yang beragam dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait proses pemilu yang sehat dan damai.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.