WahanaNews.co | Selama ini, bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara digunakan sebagai sumber bahan bakar dalam produksi listrik.
Padahal, hasil pembakaran bahan-bahan ini melepaskan gas-gas rumah kaca ke atmosfer, sehingga memicu terjadinya pemanasan global.
Baca Juga:
Dampak Ganda Lingkungan dan Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Ubah Sampah Jakarta Jadi Energi Listrik di Bantar Gebang
Banyak alternatif lainya yang bisa digunakan untuk mengurangi penggunakan bahan bakar fosil.
Salah satunya adalah tenaga surya atau tenaga matahari.
Selain lebih ramah lingkungan, sinar matahari juga bisa didapatkan secara cuma-cuma, terutama di negara tropis seperti Indonesia.
Baca Juga:
Daerah Lain Layak Ikuti, ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi Pemprov Sulawesi Barat dan PLN Listriki Keluarga Tak Mampu
Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), energi matahari pun bisa langsung dikonversi menjadi listrik untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun perkantoran.
Sayangnya, minat masyarakat akan penggunaan PLTS masih rendah.
Alasan utamanya, karena panel solar dipatok dengan harga mahal, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan listrik secara konvensional.