WahanaNews.co | PT Kimia Farma Tbk menepis jika perusahaan hanya cari untung dari
pelaksanaan program vaksinasi gotong royong individu.
Kimia Farma menyatakan, pada
prinsipnya perusahaan mendukung program pemerintah.
Baca Juga:
Kimia Farma Kantongi Pendapatan Rp4,95 Triliun di Semester I 2023
Kemudian, untuk komponen sudah terbuka
dan sudah dikaji lembaga independen.
"Jadi, pada
prinsipnya, kita ini mendukung, tidak ada untuk komersialisasi dan
sebagainya, seperti yang disampaikan Pak Bambang tadi, semuanya sudah terbuka, baik itu dari sisi komponen harga dan sebagainya, dan sudah dilakukan review
oleh lembaga independen," kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno, dalam konferensi pers, Minggu (11/7/2021).
"Sehingga kami, salah satu BUMN itu, mendukung untuk percepatan dan untuk
perluasan daripada vaksinasi gotong royong, sehingga bukan untuk melakukan
komersialisasi," tambahnya.
Baca Juga:
Kolaborasi BUMN, PLN Gandeng Biofarma Group Sediakan Layanan Kesehatan Pegawai dan Pensiunan
Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma
(Persero), Bambang Heriyanto, mengatakan, harga vaksin telah diatur
oleh pemerintah.
Kemudian, struktur harganya pun sudah
jelas.
Menurutnya, tidak ada yang
ditutup-tutupi dari pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu ini.
"Untuk harga, saya kira sudah
ditetapkan dalam keputusan Menteri Kesehatan, harga sudah dilakukan juga atensi
atau review dengan BPKP, strukturnya
harganya sudah terbuka, dibuka dengan jelas. Jadi, saya kira
tidak ada yang ditutupi, termasuk banyak isu margin berapa, di situ sudah ditetapkan
dengan seluas-luasnya, seterbuka mungkin," ungkapnya. [dhn]