Mirzam mengatakan, meletusnya gunung api dapat diakibatkan tiga faktor, pertama karena volume dapur magma sudah penuh, kedua karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan pengkristalan magma, dan yang ketiga di atas dapur magma.
“Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru,” ujar Mirzam, seperti dikutip dari itb.ac.id pada Selasa (7/12/2021).
Baca Juga:
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Abu 700 Meter
Hal tersebut dikatakan Mirzam karena ketika curah hujan cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncak berasal dari akumulasi letusan sebelumnya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban.
Sehingga, meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan atau hanya bisa dideteksi dengan alat, Gunung Semeru tetap bisa meletus. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.