WahanaNews.co |Mohammad Idris, Wali Kota Depok, Jawa Barat mengusulkan daerah di sekitar DKI Jakarta disatukan menjadi Jakarta Raya.
Menurutnya apabila dilakukan masa daerah sekitar DKI, termasuk Depok, akan mengalami kemajuan pembangunan lebih cepat. Dia pun menyorot pendapatan asli daerah (PAD) DKI dengan daerah-daerah penyangganya yang jauh berbeda.
Baca Juga:
Saat DKR Merayakan Hari Jadi ke-14: Dari Lomba, Santunan Yatim dan Duafa hingga Orasi Ilmiah
"Pembangunan Kota Depok akan berjalan lebih cepat, karena PAD-nya saja sangat jomplang, PAD kita baru Rp 1,2 triliun, Jakarta sudah ratusan triliun gitu dari sisi pembangunan," kata Idris di Jalan Karya Bakti, Beji, Jumat (15/7).
Idris mengatakan usulan Jakarta Raya itu tak tiba-tiba muncul setelah rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurutnya, ide Jakarta Raya pernah ada di era Orde Baru.
"Ini harus diluruskan pemahaman Jakarta Raya, bahwa isu yang saya lontarkan itu terkait dengan penerapan Undang-Undang IKN (Ibu Kota Negara)," papar Idris.
Baca Juga:
RW 5, Duren Mekar Menuju Sertifikasi Lahan Fasos dan Fasum
"Saya teringat dulu pernah ada beberapa ide sejak zaman Orde Baru. Ide ini sudah ada terakhir kalau enggak salah Pak Sutiyoso dengan pakar pemerintahan daerah Pak Ryaas Rasyid, beliau melontarkan bahwa euforia otonomi ini jangan sampai merugikan negara," sambungnya.
Selain itu, menurutnya, persoalan yang ada di Jakarta dan daerah penyangga saling terkait satu dan lainnya. Hal itulah yang menjadi dasar usulan penyatuan Jakarta Raya.
"15 tahun saya berkiprah di pemerintah Kota Depok memang persoalan-persoalan yang kita dengar di Jakarta itu, sangat terkait dengan persoalan Bekasi, Tangsel [Tangerang Selata], dan Bogor. Khususnya persoalan banjir yang enggak selesai-selesai," ucap Idris.