Sedangkan ekspor nonmigas Indonesia tercatat USD 70,46 miliar, atau tumbuh 12,12 prsen dibandingkan kuartal I 2022.
Produk ekspor yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 antara lain bahan bakar mineral (HS 27) seperti batubara, besi dan baja (HS 72) yang merupakan produk turunan nikel, bijih logam (HS 26), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta berbagai produk kimia (HS 38).
Baca Juga:
Stasiun Pengisian LPG 3 Kg Swasta di Deli Serdang Terbukti Melanggar Aturan
Ekspor batubara (HS 27) triwulan II tercatat meningkat pesat dari USD 8,87 miliar pada triwulan I menjadi USD 15,24 miliar di triwulan II 2022, atau tumbuh 71,83 persen quarter to quarter (q-to-q).
Selain komoditas utama, beberapa produk ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat positif seperti pupuk (HS 31), kapal/perahu (HS 89), serta produk nikel dan barang daripadanya (HS 75).
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada triwulan II juga tercatat positif. Ekspor ke RRT yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar USD 15,18 miliar.
Baca Juga:
Dukung Zulfikli Hassan Pimpin DPP PAN Periode Mendatang
Nilai ekspor ke RRT ini berkontribusi sebesar 21,54 persen dari ekspor Indonesia pada triwulan II. Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar USD 6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD 4,53 miliar.
Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5 persen dibandingkan triwulan I.
Pertumbuhan impor ini sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai USD 10,84 miliar pada triwulan II ini, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD 8,62 miliar.