“Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai USD 15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar USD 9,33 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, pada periode Januari--Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar USD 20,15 miliar.
Baca Juga:
Stasiun Pengisian LPG 3 Kg Swasta di Deli Serdang Terbukti Melanggar Aturan
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, situasi global yang penuh turbulensi saat ini diperkirakan masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi ‘durian runtuh’ (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan.
“Namun demikian, Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi melalui penguatan faktor-faktor produksi di dalam negeri dan memprioritaskan program-program yang menjaga kestabilan harga dan ketersedian bahan pokok. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga aktif melakukan diversifikasi akses pasar ekspor melalui sejumlah perjanjian perdagangan untuk tetap menjaga kinerja ekspor yang tumbuh sangat baik,” pungkas Zulhas. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.