Kami ingin fokus dengan pembinaan jangka panjang agar judoka tak sebatas lolos ke Paris 2024 melainkan ke Olimpiade berikut-berikutnya, seperti Los Angeles 2028 dan Brisbane 2032.
”Kami ingin fokus dengan pembinaan jangka panjang agar judoka tak sebatas lolos ke Paris 2024 melainkan ke Olimpiade berikut-berikutnya, seperti Los Angeles 2028 dan Brisbane 2032. Program ini sejalan dengan misi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang fokus mengejar prestasi di level Olimpiade. Tahun ini, PJSI belum masuk sebagai cabang olahraga prioritas nasional (ada 14 cabang prioritas) dalam DBON, tetapi dengan sejumlah program itu semoga nanti bisa menjadi salah satu cabang prioritas nasional,” terang Maruli.
Baca Juga:
Menpora Harap Ajang Festival Senam 2024 Mampu Lahirkan Atlet Berprestasi Olimpiade
Adapun pelatnas judo dimulai pada Februari 2021, tetapi sempat terhenti karena Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 sebelum dilanjutkan pada November ini.
Ada 22 atlet yang dipanggil ke pelatnas.
Mereka terdiri dari 11 putri (kelas minus 48 kilogram/kg, -52 kg, -57 kg, -63 kg, -70 kg, -78 kg, dan plus 78 kg) dan 11 putra (-60 kg, -66 kg, -73 kg, -81 kg, -90 kg, -100 kg, dan +100).
Baca Juga:
Disematkan Oleh Pangkostrad Maruli Simanjuntak, Kapolri Terima Sabuk Hitam Judo
Dua atlet punya potensi untuk lolos kualifikasi Olimpiade 2024 yang dimulai tahun depan, yakni judoka putri Irene Amarensi Patipene di kelas -63 kg dan I Gede Agastya Darma Wardana yang meraih emas kelas +100 kg SEA Games Filipina 2019.
Mulai dari Asia