PB
Percasi menemukan ada kejanggalan dalam grafik permainan dan akurasi langkah Dewa_Kipas, terutama pada periode 22
Februari sampai 2 Maret 2021.
Kejanggalan
yang dimaksud adalah grafik permainan Dewa_Kipas
yang stabil di puncak dengan persentase rata-rata akurasi langkah mencapai 90
sampai 99 persen.
Baca Juga:
Polemik Debat Pilkada Pakpak Bharat: KPUD Diduga Tak Transparan dan Berpotensi Rusak Demokrasi
Menurut
PB Percasi, data itu tidak normal, karena grafik permainan pecatur hebat sekalipun pasti naik-turun
dengan batas bawah dan atas rata-rata akurasi langkah pasti lebar.
Sebagai
perbandingan, PB Percasi juga menjabarkan data milik atlet catur
Indonesia, seperti Irene Kharisma Sukandar, yang memiliki akurasi langkah
terendah 45 persen dan tertinggi 95 persen.
Dalam
akhir konferensi pers tersebut, PB Percasi juga turut mengomentari pemblokiran
akun Dewa_Kipas oleh Chess.com.
Baca Juga:
Debat Calon Bupati Pakpak Bharat: Tuduhan Kultivasi Ganja Menuai Kritik Pedas
PB
Percasi menilai, keputusan Chess.com
untuk memblokir akun Dewa_Kipas pasti
dibuat setelah meninjau aturan yang berlaku.
Atas
dasar itu, PB Percasi menyayangkan sikap netizen Indonesia yang terus menyerang
Chess.com dan Levy Rozman atau GothamChess.
PB
Percasi menilai, serangan virtual itu secara tidak langsung akan memengaruhi
nama baik Indonesia di mata dunia catur internasional.