Di arena
Olimpiade, Hariyanto tidak meraih medali emas seperti Greysia Polii dan
Apriyani Rahayu di Tokyo.
Dia bahkan
gagal dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996.
Baca Juga:
Energi Greysia Polii Sulut Api Spirit Tim Bulutangkis Putri Indonesia
Namun, hampir
semua gelar bergengsi di bulutangkis pernah diraihnya.
Gelar juara
All England, yang menjadi impian setiap pemain bulutangkis dunia, diraihnya dua
kali pada nomor tunggal putra, 1993 dan 1994.
"Semestinya
malah tiga kali di All England. Saya terlalu menyepelekan Poul Erik (Hoyer
Larsen) yang hampir selalu kalah lawan saya. Di final All England 1995, saya
kalah lawan dia, padahal enam atau tujuh kali sebelumnya, lawan dia selalu
menang," tutur Hari.
Baca Juga:
Isyaratkan Pensiun Usai Indonesia Masters 2022, Greysia Polii: CUKUP
Dia masih
kecewa berat lantaran gagal mewujudkan mimpinya meraih gelar juara All England
tiga kali berturut-turut di 1995.
Gelar kelas
dunia lainnya?
Juara tunggal
putra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Lausanne, Swiss (1995).