WahanaNews.co | Kegembiraan pecah di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Kamis (14/10/2021), seiring keberhasilan Papua merebut medali emas sepak bola putra.
Prestasi terbaik pada olahraga terfavorit di Bumi Papua itu seakan menjadi klimaks dari pesta rakyat Papua selama Pekan Olahraga Nasional 2021.
Baca Juga:
Tutup Peparnas XVI Papua, Jokowi: Bukan Hanya Torang Bisa, Tapi Torang Hebat!
Emas dari sepak bola menjadi penutup terbaik bagi warga Papua setelah bersama-sama menyukseskan PON yang berlangsung lancar yang memberikan dampak bagi warga Papua.
Mulai dari mendongkrak perekonomian hingga hadirnya hiburan bagi warga yang bisa menyaksikan langsung semua pertandingan.
Alhasil, ketika wasit Fariq Hitaba meniupkan peluit penutup final sepak bola, 20.000 pendukung yang memadati Stadion Mandala bersorak gembira.
Baca Juga:
Jawa Barat Berambisi Kawinkan Juara PON dan Peparnas 2021
Kemenangan Papua atas Aceh, 2-0, tidak hanya memastikan emas, tetapi juga memenuhi harapan terbesar warga Papua melihat tim kebanggaan mereka berprestasi di lapangan hijau.
Warga Papua tidak terlalu berharap kontingen Papua menjadi juara umum, tetapi mereka ingin juara di sepakbola.
Apalagi, Papua juga menjadi yang terbaik di cabang sepak bola putri dan futsal.
Terakhir kali Mandala bergemuruh saat Persipura Jayapura melibas PSM Makassar, 4-2, dan menjuarai Indonesia Soccer Championship 2016, kompetisi pengganti Liga Indonesia.
Kini, sukacita itu diberikan generasi baru Papua yang dipimpin Ricky Ricardo Cawor, pencetak gol terbanyak PON Papua dengan 11 gol.
Papua juga sudah menunggu 17 tahun untuk mendapatkan kembali medali emas PON.
Capaian itu terakhir kali diraih Boaz Solossa dan kawan-kawan pada PON Sumatera Selatan 2004.
Dengan raihan emas di rumah sendiri, Papua telah tiga kali meraih emas sepak bola PON.
Sukses pertama diraih dengan menundukkan Aceh, 3-1, pada PON Jakarta 1993.
Pelatih Papua Eduard Ivakdalam mengatakan, timnya berhasil meraih juara berkat ketekunan berlatih selama 2,5 tahun dengan tantangan berat.
”Prestasi ini berkah dari Tuhan untuk kami. Meskipun hanya beristirahat satu hari, anak-anak dapat menampilkan permainan yang cantik dan pertahanan luar biasa selama 90 menit,” kata Eduard seusai laga.
”Tidak ada prestasi yang lebih baik daripada emas sepak bola. Kami senang akhirnya bisa melihat tim Papua juara (PON) lagi,” ucap Simon.
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Papua Benhur Tommy Mano mengatakan, prestasi emas sepak bola putra di ajang PON menghadirkan sejarah baru.
Untuk pertama kali, Papua menyapu bersih medali emas dari sepak bola putra dan putri serta futsal.
”Hari ini adalah momen bersejarah bagi dunia sepak bola di tanah Papua,” kata Benhur yang juga menjabat Ketua Umum Persipura Jayapura.
Ia berharap para pemain dapat menjaga penampilannya setelah memberikan prestasi bagi tim PON.
Benhur ingin mayoritas anggota skuad Papua bisa melanjutkan kariernya dengan baik di klub-klub sepak bola profesional, baik di Liga 1 maupun Liga 2.
Ia mengungkapkan, Persipura juga telah mengicar dua hingga tiga pemain dari tim PON Papua untuk direkrut pada putaran kedua Liga 1 2021.
“Brace” Ricky
Raihan emas Papua dipastikan penampilan gemilang Ricky yang menciptakan brace atau dua gol.
Gol pertama tercipta di menit kelima melalui eksekusi penalti.
Melalui gol itu, ia membalas kegagalannya mengeksekusi penalti saat melawan tim yang sama di babak enam besar.
Ricky kemudian mencetak gol indah melalui tembakan dari luar kotak penalti pada menit ke-23.
Gol itu menjadi yang ke-11 bagi Ricky di PON.
Jumlah ini menjadi yang terbanyak dalam satu pergelaran PON.
Gol cepat Papua menghancurkan semangat tim Aceh yang menerapkan formasi bertahan serupa ketika menumbangkan Jawa Timur di semifinal, Selasa.
Selama 90 menit laga, anak asuhan Fakhri Husaini itu gagal mencatatkan satu pun tembakan ke gawang Papua yang dikawal Adzib Al Hakim Arsyad.
Bahkan, Aceh harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-64 karena gelandang Muharrir mendapatkan kartu kuning kedua.
Ricky mengungkapkan, timnya mampu melewati tujuh pertandingan dengan selalu meraih kemenangan berkat kerja keras yang luar biasa dua tahun terakhir.
Papua menjadi tim paling produktif dengan 22 gol, sekaligus tim paling minim kebobolan karena hanya kemasukan empat gol.
”Kami telah melewati 102 pertandingan uji coba sebelum tampil di ajang PON. Hubungan seluruh anggota tim sangat harmonis, lalu kami juga memiliki kekuatan mental yang amat membantu kami mengatasi setiap tantangan di seluruh pertandingan,” ungkap Ricky.
Setelah memenuhi target emas, hal itu membuat tim sepak bola putra Papua akan diguyur bonus dari sejumlah pihak, salah satunya PT Freeport Indonesia.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengapresiasi prestasi tim sepakbola putra Papua yang meraih emas di ajang PON Papua 2021.
Ia menyatakan, pihaknya akan memberikan bonus Rp 1 miliar. [dhn]
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Klimaks Pesta Papua di Mandala”. Klik untuk baca: Klimaks Pesta Papua di Mandala - Kompas.id.
Oleh MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, FABIO MARIA LOPES COSTA