Dengan menggunakan besi beton dan diseluti oleh beton (pasir halus, kerikil, dengan air dan semen).
Penggunaan alat bantu seperti vibrator atau molen sangat disarankan, untuk menghasilkan beton bertulang kualitas tinggi.
Baca Juga:
BMKG Siapkan Antisipasi Gempa M 8,5 saat KTT G20 di Bali
Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang dibatasi hanya pada baja tulangan dan kawat baja saja.
Baja tulangan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu baja tulangan polos (BJTP) dan baja tulangan ulir atau deform (BJTD).
Tulangan polos biasanya digunkan untuk tulangan geser/begel/sengkang dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal sebesar 240 MPa sedangan tulangan ulir atau deform digunakan untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 MPa.
Baca Juga:
Baja tulangan hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan yang yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.