WahanaNews.co | Para ahli astrofisika telah menemukan bintang yang diketahui bergerak dengan kecepatan tinggi mengelilingi lubang hitam yang berada di pusat galaksi Bima Sakti.
Ahli pun menyebutnya sebagai bintang tercepat yang pernah ditemukan.
Baca Juga:
Eks Menag Lukman Hakim Pimpin Doa Demo di MK
Bintang yang diberi nama S4716 ini menyelesaikan orbit di sekitar lubang hitam supermasif Sagitarius A* (SGR A*) hanya dalam waktu sekitar empat tahun.
Artinya bahwa bintang tersebut bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat, yaitu sekitar 29 juta Km per jam.
Selama mengorbit lubang hitam yang diperkirakan berdiamer 23,5 juta Km itu, S4716 bahkan mampu mendekati Sagitarius A* hingga hanya berjarak sejauh 150 juta km.
Baca Juga:
Lubang Hitam Misterius di Tubuh Matahari Bisa Ganggu Sinyal Internet
Meskipun ini mungkin tampak sangat jauh, namun jarak tersebut relatif dekat dalam istilah kosmik.
Dikutip dari Space, Kamis (7/7/2022) bintang S4716 sendiri merupakan bagian kelompok bintang yang disebut klaster S yang mengorbit dekat dengan pusat galaksi dan lubang hitam supermasif Bima Sakti.
Semua bintang klaster S ini bergerak sangat cepat tetapi bervariasi dalam kecerahan dan massa.
Penemuan bintang tercepat di sekitar lubang hitam yang begitu dekat dengan Sgr A* ini pun dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana galaksi kita berevolusi dan terutama mengenai bintang pusat yang bergerak cepat.
"Orbit S4716 dengan periode pendek cukup membingungkan. Bintang tidak dapat terbentuk dengan mudah di dekat lubang hitam. S4716 harus bergerak ke dalam, misalnya dengan mendekati bintang dan objek lain di klaster S, yang menyebabkan orbitnya menyusut secara signifikan," kata astrofisikawan Universitas Masaryk di Brno Michael Zajacek dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, para ahli berhasil mengungkap periode orbit bintang S4716 berkat teknik analisis yang terus disempurnakan selama dua dekade dan menggabungkannya dengan pengamatan selama 20 tahun.
Tak main-main Lima teleskop mengamati S4716.
Mulai dari instrumen observatorium Keck yang berbasis di Hawai'i NIR2 dan OSIRIS, instrumen Teleskop Sangat Besar SINFONI, NACO, serta GRAVITY yang menyediakan data terperinci tentang bintang tersebut.
Sementara itu bintang paling terkenal di klaster S bisa dibilang S2, yang memiliki periode orbit sekitar Sgr A* 16 tahun.
Bintang S2 hanya pernah sedekat mungkin dengan lubang hitam supermasif sejauh 18 juta km. Tapi S2 tak banyak membantu untuk studi Sgr A*.
"S2 berperilaku seperti orang besar yang duduk di depan Anda di bioskop, itu menghalangi pandangan Anda tentang apa yang penting. Oleh karena itu, pandangan ke pusat galaksi kita sering dikaburkan oleh S2," Florian Peissker, astrofisikawan di University of Cologne dan rekan penulis penelitian baru ini.
Penelitian bintang tercepat ditemukan di sekitar lubang hitam supermasif ini telah dipublikasikan pada 5 Juli 2022 di The Astrophysical Journal. [jat]