Penemuan bintang tercepat di sekitar lubang hitam yang begitu dekat dengan Sgr A* ini pun dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana galaksi kita berevolusi dan terutama mengenai bintang pusat yang bergerak cepat.
"Orbit S4716 dengan periode pendek cukup membingungkan. Bintang tidak dapat terbentuk dengan mudah di dekat lubang hitam. S4716 harus bergerak ke dalam, misalnya dengan mendekati bintang dan objek lain di klaster S, yang menyebabkan orbitnya menyusut secara signifikan," kata astrofisikawan Universitas Masaryk di Brno Michael Zajacek dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Eks Menag Lukman Hakim Pimpin Doa Demo di MK
Lebih lanjut, para ahli berhasil mengungkap periode orbit bintang S4716 berkat teknik analisis yang terus disempurnakan selama dua dekade dan menggabungkannya dengan pengamatan selama 20 tahun.
Tak main-main Lima teleskop mengamati S4716.
Mulai dari instrumen observatorium Keck yang berbasis di Hawai'i NIR2 dan OSIRIS, instrumen Teleskop Sangat Besar SINFONI, NACO, serta GRAVITY yang menyediakan data terperinci tentang bintang tersebut.
Baca Juga:
Lubang Hitam Misterius di Tubuh Matahari Bisa Ganggu Sinyal Internet
Sementara itu bintang paling terkenal di klaster S bisa dibilang S2, yang memiliki periode orbit sekitar Sgr A* 16 tahun.
Bintang S2 hanya pernah sedekat mungkin dengan lubang hitam supermasif sejauh 18 juta km. Tapi S2 tak banyak membantu untuk studi Sgr A*.
"S2 berperilaku seperti orang besar yang duduk di depan Anda di bioskop, itu menghalangi pandangan Anda tentang apa yang penting. Oleh karena itu, pandangan ke pusat galaksi kita sering dikaburkan oleh S2," Florian Peissker, astrofisikawan di University of Cologne dan rekan penulis penelitian baru ini.