WAHANANEWS.CO, Jakarta - Paradigma lama tentang kekekalan alam semesta kini kembali diguncang oleh hasil studi fisika terbaru.
Selama ini, para ilmuwan memperkirakan bahwa alam semesta akan berakhir dalam rentang waktu yang luar biasa panjang, sekitar 10¹¹⁰⁰ tahun, atau 10 pangkat 1100 tahun.
Baca Juga:
Peramal India yang Prediksi Kiamat 29 Juni 2024, Inilah Sosok Kushal Kumar
Angka ini nyaris tak terbayangkan karena melebihi waktu eksistensi banyak generasi bintang dan galaksi.
Namun, penelitian mutakhir yang memasukkan sifat unik partikel lubang hitam menunjukkan bahwa "akhir" alam semesta bisa tiba jauh lebih cepat dalam skala waktu kosmik.
Sebuah riset yang akan diterbitkan di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics mengungkapkan bahwa sisa-sisa bintang terakhir yang perlahan-lahan meluruh hanya akan bertahan sekitar 10⁷⁸ tahun.
Baca Juga:
Isra Mi'raj dari Sudut Pandang Fisika, Ini Kata Ahli
Walaupun angka ini juga sangat besar, perbedaan dengan prediksi lama jelas sangat signifikan.
Untuk memberi gambaran, 10⁷⁸ tahun jauh lebih singkat dibanding 10¹¹⁰⁰ tahun, sehingga masa depan alam semesta lebih “ringkas” dari yang selama ini dibayangkan.
Mengutip Popular Science (15 Mei 2025), pergeseran dramatis ini berakar pada pemikiran Stephen Hawking.