Artinya, meskipun alam semesta akan berakhir, kita sebagai makhluk hidup dengan massa kecil sebenarnya akan bertahan jauh lebih lama dari objek langit paling tahan lama sekalipun.
Studi ini mengubah cara pandang kita terhadap waktu dan kekekalan alam semesta.
Baca Juga:
Peramal India yang Prediksi Kiamat 29 Juni 2024, Inilah Sosok Kushal Kumar
Menyadari bahwa segala sesuatu, bahkan jagat raya, memiliki batas waktu keberadaan, membawa pemahaman baru tentang skala kosmos dan posisi kita di dalamnya.
Meski akhir alam semesta masih sangat jauh, penemuan ini menegaskan bahwa kekekalan bukanlah sifat mutlak, melainkan sebuah proses yang terus bergerak menuju perubahan dan kematian.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.