Ini artinya, pekerja harus relevan dengan perkembangan teknologi masa kini. Di sisi lain, harus bisa mengembangkan diri, termasuk dengan pengetahuan AI agar bisa memanfaatkan teknologi.
"Anda harus mempelajari semua yang Anda bisa tentang perangkat AI dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk menguntungkan perusahaan Anda," kata Jensen Huang, salah satu pendiri dan CEO Nvidia.
Baca Juga:
Era AI dan Transparansi Dana Reses DPR: Rakyat Berhak Tahu ke Mana Rp6 Triliun Itu Pergi
"Semua pekerjaan akan terdampak, dan langsung. Hal ini tidak dapat dipungkiri," imbuhnya.
Jadi, alih-alih takut dengan adanya AI, ini merupakan momen di mana ada peluang untuk pekerja semakin berkembang.
"Revolusi AI itu nyata, dan alih-alih takut, kita seharusnya melihatnya sebagai peluang untuk berevolusi dan berkembang," ujar dosen bisnis Stanford, Robert E. Siegel.
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan
Berikut ini sederet pekerjaan yang paling tidak aman atau berisiko karena keberadaan AI, dikutip dari CNBC dan Visual Capitalist.
Daftar 10 Pekerjaan Paling Tidak Aman atau Berisiko karena AI
1. Penerjemah dan Juru Bahasa