WahanaNews.co | Baru-baru ini sisa-sisa masakan tertua di dunia ditemukan di sebuah kompleks gua di Irak Utara.
Ini sekaligus memberikan indikasi baru bahwa Neanderthal purba mungkin pecinta makanan dan juru masak yang baik.
Baca Juga:
Tak Selalu Lebih Pintar, Ini Penjelasan soal Otak Pria yang Lebih Besar dari Wanita
Seperti dilansir The Guardian, sisa-sisa potongan makanan yang dibakar berusia lebih dari 70.000 tahun ditemukan dari situs Gua Shanidar, sebuah kawasan pemukiman Neanderthal sekitar 804 kilometer di pegunungan Zagros sebelah Utara Baghdad oleh tim arkeolog dari Inggris.
"Temuan kami adalah indikasi nyata pertama dari metode memasak yang rumit dan budaya makanan di antara masyarakat Neanderthal kuno," kata Ahli Paleoekologi Budaya Liverpool John Moores University, Prof. Chris Hunt mengoordinasikan penggalian.
Hunt dan rekan-rekannya bahkan mencoba membuat ulang salah satu resep menggunakan biji-bijian yang dikumpulkan dari gua terdekat.
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
"Itu membuat semacam panekuk atau roti yang sangat enak dengan sedikit rasa pedas," kata Hunt.
Tim juga menggunakan pemindaian mikroskop elektron untuk menganalisis fragmen makanan hangus kuno yang ditemukan dari Gua Franchthi di selatan Yunani yang dihuni oleh manusia modern awal sekitar 12.000 tahun lalu.
Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa pola makan Paleolitik beragam dan mereka memiliki teknik memasak prasejarah yang rumit yang melibatkan beberapa langkah persiapan makanan.