WAHANANEWS.CO, Jakarta - Data Mikro Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) Maret 2024 menemukan, 15,9 juta anak di Indonesia berpotensi tumbuh tanpa adanya peran ayah dalam kehidupannya. Kondisi ini menjadi sorotan lantaran peran ayah dalam perkembangan anak sangat penting.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Dr Rahmat Hidayat, S Psi, M Sc, Ph D, mengatakan proses utama pembelajaran dalam tumbuh kembang anak membutuhkan sosok kehadiran peran ayah sebagai role model. Sejak usia dini, anak akan mengamati dan belajar banyak hal terutama saat melihat ayahnya.
Baca Juga:
Jalan Kaki di Tanjakan, Kunci Sehatkan Jantung dan Perkuat Paru-paru
"Pertama yang paling tidak disadari adalah proses belajar secara observasional dimana anak belajar melihat, mengamati, menirukan ini sebagai satu pola yang ada sejak anak-anak, dari masa kecil, dari lahir sampai seterusnya melalui belajar observasional. Dalam proses ini yang penting adalah siapa role model-nya," ujarnya dikutip dari laman UGM, Selasa (21/10/2025).
Lantas apa saja dampak ketidakhadiran peran ayah atau fatherless bagi anak? berikut rangkumannya.
1. Kesulitan dalam Akademis
Baca Juga:
Tenangkan Batin dan Pulihkan Jiwa, Ini Manfaat Dahsyat Meditasi untuk Kesehatan Mental
Sebuah studi yang terbit di Journal of Lifestyle & SDGS Review Vol 5 No 4 (2025) oleh Hadiye Kucukkaragoz, menemukan anak-anak yang tak memiliki pernah ayah di rumah menunjukkan kinerja sekolah yang lebih rendah. Selain itu, anak-anak menjadi kurang terlibat dalam bidang Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), dan Mathematics (Matematika) atau STEM.
Studi tersebut menganalisis artikel jurnal peer-review, laporan kebijakan, dan buku akademis yang diterbitkan antara tahun 2000 dan 2024.
2. Kesulitan secara Sosial