WahanaNews.co | Asteroid raksasa berstatus 'berpotensi berbahaya' bakal melesat ke dekat Bumi pada Jumat malam, 27 Mei 2022, waktu Indonesia.
Dia menjadi asteroid terbesar yang pernah melintas dekat Bumi selama ini.
Baca Juga:
Tetap Jadi Primadona di INDEX Dubai 2024, Furnitur Indonesia Catat Transaksi USD 6,11 Juta
Asteroid tersebut diberi label Asteroid 7335 dan diberi nama 1989 JA. Pusat Studi Obyek Dekat Bumi NASA memperkirakan diagonal terpanjangnya 1,1 mil atau 1,8 kilometer, sama dengan dua kali tinggi menara Burj Khalifa di Dubai, gedung tertinggi di dunia saat ini.
Menurut NASA, ada hampir 29 ribu asteroid dekat Bumi di luar angkasa dan 1989 JA termasuk dalam kelompok 878 asteroid besar yang memiliki diagonal satu kilometer atau lebih.
Asteroid sebesar itu bisa menyebabkan bencana jika sampai menabrak Bumi.
Baca Juga:
Sandiaga Optimalkan Momen Wonderful Indonesia Night Dubai untuk Promosikan Parekraf
Tapi, tidak perlu khawatir untuk 1989 JA karena asteroid ini masih berjarak sejauh 2,5 juta mil atau 4 juta kilometer saat berada terdekat dari Bumi pada Jumat malam pukul 21.26 WIB nanti. Jarak itu setara 10 kali jarak rata-rata Bumi dan bulan.
Franck Marchis dari perusahaan teleskop Unistellar juga astronom senior di SETI Institute menyebut asteroid 1989 JA melesat sekitar 30 ribu mil per jam.
NASA menyebut angka 47.200 mil per jam. Sebagai pembanding, angka-angka itu setara 17 dan 20 kali kecepatan peluru senapan menembus udara.
"Dengan kecepatan itu, asteroid bisa mengelilingi Bumi hanya dalam 45 menit," kata Marchis.
Jaraknya itu membuat Asteroid 7335 terlalu jauh untuk bisa diamati dengan mata telanjang. Butuh teleskop yang kuat untuk bisa menyaksikannya pada Jumat malam nanti.
Atau menikmati melaui listreaming pengamatan oleh Virtual Telescope Project bermitra dengan Telescope Live. Siaran dilakukan dari Cile, dijadwalkan mulai Jumat pagi waktu Indonesia.
Paling berbahaya sampai 172 tahun ke depan dan persiapan Amerika
Ditemukan oleh Eleanor Helin, astronom di Palomar Observatory di California, AS, pada 1989, asteroid ini langsung mendapat label 'berpotensi membahayakan' karena termasuk asteroid Apollo, yang berarti dia memotong orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Berdasarkan proyeksi NASA, jaraknya ke Bumi pada Jumat ini adalah yang terdekat yang bisa dicapai 1989 JA hingga 172 tahun ke depan.
Meski begitu, NASA telah mempersiapkan kemungkinan kalau asteroid besar itu sampai mengarah tepat ke Bumi. NASA meluncurkan sebuah pesawat antariksa Double Asteroid Redirection Test, atau DART, pada 25 November 2021, untuk misi kamikaze ke asteroid Dimorphous.
Tujuannya adalah melihat apakah memungkinkan untuk menghantamkan pesawat itu ke asteroid dan membuatnya berubah arah.
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART mendekati dua asteroid. Pesawat itu akan menabrak yang lebih kecil untuk mencoba mengubah cara batu ruang angkasa ini mengorbit pendampingnya yang lebih besar. (NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Dimorphous memiliki lebar 160 meter dan tabrakan diproyeksi terjadi pada musim gugur tahun ini. Asteroid Dimorphous tidak berstatus membahayakan bagi Bumi, namun termasuk obyek dekat Bumi dan cukup besar untuk dijadikan target simulasi.
Hantaman oleh DART telah diperhitungkan tak akan menghancurkan asteroid itu tapi harapannya bisa sedikit mengubah arah orbitnya. [qnt]