WahanaNews.co | Ketua Umum (Ketum) Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, transisi kendaraan konvensional ke kendaraan bertenaga listrik dapat menjadi suatu peluang baru bagi para montir di Indonesia.
"Pemerintah sedang mendorong percepatan migrasi dari konvensional ke elektrik. Peluangnya adalah belum banyak sekarang yang paham tentang mesin elektrik," ujar Bamsoet saat membuka kegiatan Festival Montir Mania di Kebon Vintage Cars Bali, Kota Denpasar, Bali, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga:
MPR RI Bakal Kaji Ulang Pasal TAP MPR Terkait Soeharto dan Gus Dur
Ia mengatakan, apabila ada montir yang bisa belajar mengenai kendaraan listrik sejak awal, maka mereka akan lebih cepat memiliki pengetahuan terkait kendaraan listrik dibanding montir yang lainnya.
"Nanti pengetahuannya akan lebih cepat dibanding yang lainnya untuk perbaikan mobil listrik, motor listrik karena lama-lama (kendaraan listrik) akan membanjiri. Jadi sebetulnya kehadiran mobil listrik tidak menggusur montir-montir yang sudah ada. Tinggal menambah belajarnya saja," paparnya.
Menurut Bamsoet, dengan semakin berkembangnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan menjadi peluang besar bagi para montir.
Baca Juga:
Bamsoet: Kabinet Zaken Jadi Solusi Hadapi Krisis Ekonomi Global
Selain itu, menurut dia, pengerjaan perbaikan dan perawatan kendaraan listrik juga jauh lebih mudah karena komponen dan suku cadangnya tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
"Pekerjaannya tidak terlalu belepotan karena elektrik. Tapi tetap ada spare partnya, kan command besarnya listrik, dinamonya ada, penggerak roda ada, remnya pasti ada, AC nya elektriknya masih ada. Sebenarnya tidak terlalu beda jauh, yang membedakan adalah mesin diganti dengan baterai," bebernya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kegiatan Festival Montir Mania Bali yang diselenggarakan oleh IMI bersama IMI Bali dan pihak-pihak terkait lainnya tersebut.