Para peneliti menemukan hal ini setelah membelah helaian rambut dari 14 partisipan menjadi lembaran-lembaran yang lebarnya hanya 1/20 milimeter.
Tujuannya adalah untuk menangkan gambar rambut yang mendetail dan menguantifikasi kerusakan pigmen pada setiap lembar potongan rambut.
Baca Juga:
5 Kebiasaan yang Picu Kebotakan Pria di Usia Muda
Menurut tim peneliti, rambut menyimpan sejarah biologis layaknya lingkaran pada batang pohon. Ketika rambut masih berada di bawah kulit sebagai folikel, rambut rentan terpengaruh oleh hormon stres yang ketika tumbuh keluar dari kulit kepala, lantas mengeras dan mengkritalisasi menjadi bentuk yang lebih stabil.
Para peneliti lantas menganalisis lembaran-lembaran rambut dari 14 partisipan dan membandingkannya dengan buku harian stres yang diisi oleh para partisipan setiap minggunya.
Ternyata hasilnya mengejutkan. Beberapa rambut yang memutih mendapatkan kembali warna aslinya secara alami ketika stres berkurang.
Baca Juga:
Penyebab Muncul Uban di Usia Muda
Seorang partisipan bahkan ditemukan mendapatkan warna dari lima helai rambutnya kembali kembali karena pergi berlibur.
Untuk menjelaskan mekanisme fenomena ini, tim peneliti lantas mengembangkan model matematis yang mengungkapkan bahwa perubahan pada mitokondria yang disebabkan oleh stres bisa membuat rambut beruban.
Terkait perbedaan temuannya dengan temuan tim peneliti Harvard, salah satu peneliti studi yakni Ralf Raus, PhD dari University of Miami Miller School of Medicine berkata bahwa hal ini mungkin disebabkan karena subjek penelitian mereka.