Dengan dorongan dari kekuatan tektonik lempeng yang saling bertabrakan, kemunculan wilayah-wilayah mengerikan ini akan memberikan sedikit waktu bagi mamalia untuk beradaptasi dengan lonjakan suhu yang signifikan.
Alexander Farnsworth mengatakan, "Walaupun saat ini ada beberapa mamalia yang sangat beradaptasi untuk menghuni wilayah seperti Sahara, masih perlu dilihat apakah mamalia ini akan terpilih secara khusus dan apakah keturunannya akan menyebar ke Pangea Ultima dan menjadi dominan. Mungkin reptil atau mungkin entitas lain yang sepenuhnya berbeda lebih mampu beradaptasi?"
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Peneliti juga mencatat bahwa masih ada potensi bahwa Pangea Ultima dapat mengancam kelangsungan semua bentuk kehidupan, terutama jika suhu menjadi sangat tinggi sehingga tanaman tidak lagi dapat melakukan fotosintesis.
Mereka menambahkan, "Namun, untuk memahami kemampuan tanaman untuk beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi, dan juga ketahanan ekosistem laut di masa depan, diperlukan penelitian lebih lanjut."
Selain itu, Pangea Ultima bukanlah satu-satunya superkontinen yang mungkin akan terbentuk.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
Para ilmuwan juga telah meramalkan kemungkinan adanya benua super yang lebih dingin, seperti 'Amasia', yang berpusat di sekitar kutub. Dalam skenario tersebut, mamalia mungkin memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.