"Gmail memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware agar tidak sampai ke Anda. Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Selain itu, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus." ucap juru bicara Google yang tidak disebutkan namanya, melansir Forbes, Kamis (7/11).
Google juga menyarankan para pengguna untuk mengikuti kuis phishing Gmail untuk membantu mereka mempelajari cara mengenali email yang mencurigakan.
Baca Juga:
Modus Usir Setan, Lansia di Jakut Jadi Korban Penipuan Rugi Rp500 Juta
Selain itu, jika memungkinkan, gunakan aplikasi email di desktop atau perangkat seluler yang lebih aman daripada akses melalui browser. . Dengan kewaspadaan ekstra, pengguna Gmail bisa menghindari risiko pencurian data dan finansial yang diincar oleh para pelaku kejahatan siber.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.