WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung melaporkan, sepanjang November 2022 wilayah Jawa Barat diguncang gempa bumi hingga 447 kali.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, dari peta distribusi episenter gempa bumi periode bulan November 2022, terlihat 62 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa karena aktivitas sesar aktif dasar laut di Lempeng Eurasia.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Sementara itu, ada 6 kejadian gempa bumi lainnya juga terjadi di laut tetapi diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
"Sedangkan 374 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 5 gempabumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan dari adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," katanya dikonfirmasi, Minggu (4/12/2022).
Menurutnya, gempa bumi yang terjadi sepanjang November 2022 tersebut memiliki kedalam yang bervariasi. Mulai dari rentang 1 hingga 280 kilometer.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat oleh BMKG paling tinggi memiliki kekuatan 5,6 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,1.
Teguh mengungkapkan, dari jumlah tersebut, tidak semua gempa bumi dirasakan langsung getarannya.
Tercatat, hanya 32 kali gempa bumi yang dirasakan, salah satunya gempa bumi yang memprok-porandakan wilayah Cianjur pada tanggal 21 November 2022 lalu.
"Gempa berkekuatan 5.6 tersebut dirasakan di Dirasakan di wilayah Cianjur sebesar V MMI, wilayah Garut dan Sukabumi sebesar IV-V MMI, wilayah Cimahi, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah sebesar III MMI, wilayah Rancaekek, Tangerang Selatan, Tangerang, dan DKI Jakarta sebesar II-III MMI," ungkapnya.
Gempa bumi yang melanda Cianjur, lanjut dia, merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan pergerakan sesar di wilayah tersebut.
Selain itu, informasi resmi terkini dari BNPB, gempa tersebut mengakibatkan 334 orang meninggal dunia, 8 orang dinyatakan hilang (masih dalam proses pencarian), dan 114.683 warga mengungsi.
Kerugian materiil berupa 62,628 rumah rusak, terdiri dari 27.434 rusak berat, 13.070 unit rusak sedang, dan 22.124 unit rusak ringan. [rna]