Ia kemudian menjelaskan ihwal bagaimana cara membaca peta seismisitas itu.
"Besaran magnitudo digambarkan dengan ukuran dot. Makin besar dot, makin besar magnitudonya. Makin kecil dot, makin kecil magnitudo gempanya," ujar dia, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Baca Juga:
Berdampak ke Jepang dan Filipina, Gempa M 7,5 Guncang Taiwan
Daryono menyampaikan, peta seismisitas tersebut hanya memuat kedalaman gempa dari 0 hingga 30 kilometer atau yang terbilang dangkal.
Adapun nilai kedalaman gempa tampak dari warnanya.
"Setiap titik pusat gempa sangat mungkin ada sumber gempa. Hanya saja, jika pusat-pusat gempa membentuk kluster gerombolan pusat gempa maka terdapat sumber gempa sesar aktif," terangnya. [rds]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.