WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kemunculan bibit siklon tropis dengan kode 93P di wilayah perairan Indonesia.
Sistem tersebut pertama kali terpantau di Teluk Carpentaria bagian timur laut, berdekatan dengan wilayah Papua Selatan, pada Kamis (8/5/2025) lalu, pukul 01.00 WIB.
Baca Juga:
Tiang Kabel Milik PLN Terbuat dari Kayu, Bahayakan Warga yang Melintas
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyampaikan bahwa hasil pemantauan pada Senin (12/5/2025) kemarin pukul 07.00 WIB menunjukkan pusat sirkulasi berada di koordinat 8,8° Lintang Selatan dan 137,6° Bujur Timur, tepat di Laut Arafura bagian selatan Papua Selatan.
Bibit Siklon 93P Lemah, Tapi Masih Berpotensi Berdampak
Menurut Andri, dalam 24 jam ke depan sistem diperkirakan akan bergerak ke arah barat–barat laut.
Baca Juga:
Topan Kong-rey Hantam Taiwan: Ribuan Warga Dievakuasi, Wisatawan Hilang dalam Badai Dahsyat
Meski saat ini intensitasnya cenderung melemah, masyarakat tetap diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin ditimbulkan.
“Potensi bibit 93P untuk berkembang menjadi siklon tropis masih rendah dalam 24–72 jam ke depan. Kecepatan angin maksimum di sekitar pusat sistem mencapai 25 knot. Namun, dalam 48–72 jam ke depan diprediksi akan semakin melemah dan punah,” jelasnya.
Walau kemungkinan menjadi siklon penuh tergolong rendah, keberadaan sistem ini dapat memicu dampak langsung dan tidak langsung di beberapa wilayah.