Di sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) perlu dilakukan, terutama di wilayah yang mengalami kemarau normal atau lebih kering dari biasanya.
Sementara itu, sektor lingkungan diimbau untuk mengantisipasi memburuknya kualitas udara di kota-kota besar dan daerah rawan kebakaran hutan, serta dampak suhu udara panas dan lembap selama musim kemarau.
Baca Juga:
BMKG Perkirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
Di sektor energi, pengelolaan air secara efisien menjadi penting guna menjaga keberlanjutan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, serta pemenuhan kebutuhan air baku, khususnya di wilayah dengan musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
Sementara itu, sektor sumber daya air dapat mengoptimalkan penggunaan sumber air alternatif dan memastikan distribusi air berjalan efisien guna menjaga pasokan bagi masyarakat sepanjang musim kemarau.
BMKG berharap informasi mengenai prediksi musim kemarau 2025 ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mendukung program pengelolaan sumber daya alam secara optimal sesuai dengan kondisi iklim di masing-masing wilayah.
Baca Juga:
Hujan Es Hantam Yogyakarta, BMKG Ungkap Penyebabnya
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.