WahanaNews.co | Fenomena Perigee diprediksi bakal terjadi Senin (26/12/2022) yang berpotensi menaikkan permukaan air laut dan banjir di kawasan pesisir.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologidan Geofisika (BMKG), puncak fenomena Perigee akan terjadi Senin besok.
Baca Juga:
Selandia Baru Disapu Angin dan Banjir, Status Darurat Ditetapkan di Beberapa Wilayah
Perigee ini adalah kondisi Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Posisi bulan bisa berada di titik terdekat atau terjauh dari bumi karena bentuk lingkaran dari lintasan peredaran bulan yang mengelilingi bumi tidak sempurna, melainkan sedikit elips.
Ketika fenomena parigee terjadi, ukuran Bulan terlihat lebih besar dari biasanya. Lalu apa dampak yang terjadi pada bumi dari fenomena ini?
Fenomena yang biasa terjadi adalah peningkatan air pasang karena gravitasi bumi menjadi salah satu dampak utama fenomena parigee. Hal tersebut yang menyebabkan adanya banjir rob di sejumlah wilayah.
Baca Juga:
BMKG: Siklon Tropis dan Area Konvergensi Picu Cuaca Ekstrem hingga 1 Mei
Dikutip dari laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dalam istilah astronomi yang berkaitan dengan Bulan, terdapat istilah Perigee, Apogee, dan Supermoon.
Perigee digunakan untuk menyebutkan kondisi Bulan berada pada titik terdekat terhadap Bumi. Sebaliknya, Apogee menjadi kondisi yang menandakan Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi.
Sementara itu pada keadaan Supermoon, selalu disebutkan bahwa Bulan akan tampak sangat besar dari Bumi.
Banjir rob pada pertengahan bulan Mei lalu di beberapa daerah ditengarai sebagai dampak dari Perigee.