"Dalam rentang waktu tersebut sebagian wilayah Indonesia masih ada yang diguyur hujan akibat adanya dinamika atmosfer regional yang bersifat singkat sehingga pengaruh El Nino belum dirasakan secara signifikan," jelas dia.
Plt Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyatakan kondisi kekeringan ini juga berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga:
Distan Banten Siapkan 1.012 Pompa Air Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
Jika tidak terkendali, itu dapat menimbulkan krisis kabut asap yang berdampak terhadap kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.
"Belum lagi, di musim kemarau, udara akan menjadi lebih kering dan banyak debu sehingga juga sangat rentan terhadap penyebaran penyakit," kata Ardhasena.
Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak menghemat penggunaan air di dalam maupun di luar rumah.
Baca Juga:
Ancaman La Nina Tak Seburuk Dugaan, BMKG Ungkap Sisi Positif Tersembunyi
Kemarau kering yang melanda akibat El Nino dan IOD positif diperkirakan akan membuat debit air sungai maupun sumber mata air mengalami penurunan sehingga dapat berdampak pada ketersediaan dan pasokan air bersih.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.