Masih
teringat jelas bahwa sebelumnya, seorang guru di SMA negeri di Jakarta Timur
mengajak agar anak didiknya tidak memilih kandidat Calon Ketua OSIS dari agama tertentu.
"Ini, menurut
saya, adalah fenomena gunung es yang harus segera kita tangani.
Bukan apa-apa, pendidikan seharusnya menjadi alat paling efektif mengajarkan
dan menanamkan nilai demokrasi, toleransi," tukasnya.
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Sementara
itu, sebelumnya viral foto soal ujian sekolah melalui aplikasi pesan dan media
sosial yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan
Mega.
Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, mengungkapkan, berdasarkan
hasil penelusuran dan konfirmasi kepada kepala sekolah dan guru yang membuat
soal ujian pada sekolah yang bersangkutan, soal tersebut dibuat karena terdapat
unsur kompetensi pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas,
sabar, dan tanggung jawab.
Terkait
hal tersebut, redaksionalnya memang memiliki kesamaan nama namun tidak ada
maksud mendukung maupun mencemarkan nama baik pejabat publik.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
"Dinas
Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal
ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu dan telah
mengarahkan guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak
mengulangi perbuatannya lagi. Karena, hal tersebut berpotensi menjadi unsur
pelanggaran netralitas terhadap posisi ASN," tutur Nahdiana, dalam
keterangan resmi pada Sabtu (12/12/2020). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.