WahanaNews.co, Jakarta - Penangkapan dan dakwaan oleh Prancis terhadap pendiri Telegram Pavel Durov membuat dunia menyorot jaringan internasionalnya, pria dengan sedikitnya empat paspor dan kontak tingkat tinggi.
Lahir pada 1984 di Uni Soviet dari keluarga akademisi di Leningrad, yang sekarang dikenal sebagai Saint Petersburg, Durov menghabiskan masa kecilnya di Italia sebelum keluarganya kembali ke Rusia ketika Uni Soviet runtuh.
Baca Juga:
PHK Berlanjut, Microsoft Pangkas Ratusan Karyawan Meski Keuntungan Meningkat
Dia pergi dari Rusia satu dekade lalu saat dia mendirikan layanan pesan Telegram, mengambil kewarganegaraan kepulauan Karibia Saint Kitts dan Nevis saat dia mencari basis bisnis.
Setelah mendirikan perusahaannya di Dubai, dia diberi kewarganegaraan Uni Emirat Arab (UEA) pada 2021 dan pada tahun yang sama, melalui prosedur khusus yang masih diselimuti kerahasiaan, meraih kewarganegaraan Prancis.
Berikut ulasan paspor-paspor Durov berdasarkan data dari AFP, dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (30/8/2024):
Baca Juga:
Dalam Acara CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia
Paspor Rusia
Durov mengaku meninggalkan Rusia pada 2014 usai menuduh sekutu Kremlin merampas kepemilikan jejaring sosial pertamanya yang berbahasa Rusia, VKontakte.
Saat itu, ia menolak menyerahkan data pengguna yang terlibat dalam protes 2011-2012 di Rusia dan kemudian demonstrasi 2013-2014 di Ukraina.