Selain kenaikan suhu permukaan laut, efek yang ditimbulkan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global yang bahkan bisa mencapai 2 meter pada tahun 2100.
Penelitian ini telah dipublikasikan melalui jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
Perkiraan sebelumnya menyebutkan, kenaikan maksimum hanya mencapai pada 98 sentimeter pada tahun 2100.
Kini, para ilmuwan menyebutkan bahwa itu bisa naik bahkan sampai dua kali lipat.
''Kenaikan permukaan laut global seperti itu dapat mengakibatkan hilangnya lahan 1,79 juta kilometer persegi, termasuk wilayah produksi pangan dan potensi pengungsi serta migrasi hingga 187 juta orang,'' kata Jonathan Bamber peneliti dari Universitas Bristol.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
Kenaikan permukaan laut ini adalah sebuah berita yang memprihatinkan dan jelas akan memiliki dampak besar bagi kemanusiaan.
Bamber dan 22 ilmuwan lainnya melakukan penelitian tentang pencairan lapisan es Greenland dan Antartika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika kita dapat mematuhi komitmen Perjanjian Paris dan suhu global tidak meningkat lebih dari 2 derajat Celcius, maka kenaikan permukaan laut dapat mencapai 26 hingga 81 sentimeter.