Oleh karena itu, para peneliti bekerja sangat keras dan mulai melakukan deteksi lingkungan luar angkasa maupun menguji coba teknologi yang digunakan.
Adapun China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), perusahaan yang bertugas memproduksi roket menyampaikan bahwa telah mengoptimalkan dua roket Long March 5B baru, untuk memastikan keberhasilan misi penerbangan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Di samping itu, CASC juga akan fokus pada pengembangan fase keempat proyek eksplorasi ke bulan, termasuk misi Chang'e 6 dan Chang'e 7, serta misi gabungan pengembalian sampel asteroid dan pertemuan komet.
Para astronot lainnya pun tengah bersiap-siap untuk peluncuran roket baru dalam misi luar angkasa China.
Sejak tahun 2021, China tercatat telah mengirim 115 pesawat luar angkasa dalam 55 kali peluncuran. Dari jumlah tersebut, 41 peluncuran menuju ke orbit rendah Bumi dan 14 ke orbit transfer geosynchronous.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Di tahun yang sama, China juga meluncurkan modul stasiun luar angkasa pertamanya, yakni dua pesawat ruang angkasa kargo dan dua misi berawak. Dalam misi pertamanya, Tianwen-1, juga berhasil memasuki orbit Mars dan mendaratkan rover Zhurong di Planet Merah.
Pada misi enam bulan saat ini, China juga mencatat sejarah baru, yakni berada di luar angkasa dalam waktu yang lama dengan menempatkan manusia di luar angkasa sejak 2003 silam.
Selain itu, para kru juga melakukan perjalanan bersama dengan astronot perempuan China yang pertama kali ambil bagian dalam misi penerbangan ke luar angkasa. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.