WahanaNews.co | Berita PHK karyawan Twitter mencuat pada Jumat (4/11). Musk mengurangi banyak tim yang melakukan pekerjaan penting di perusahaan.
Setelah memboyong Twitter menjadi perusahaan miliknya, Elon Musk melakukan sederet kebijakan, di antaranya memangkas karyawan hampir 50 persen. Tim mana saja yang didepak Musk?
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Pada hari yang sama ketika Musk mengeluh tentang dugaan aktivis yang memengaruhi pendapatan iklan Twitter, ia langsung memotong beberapa departemen.
Tindakan yang dianggap akan membuat pengiklan semakin gelisah tentang kemampuan Musk untuk mengemudikan kapal dan kru perusahan.
Akuisisi Twitter oleh mas belum genap seminggu, namun tidak disangka ia membawa gelombang PHK besar-besaran.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Mantan karyawan Twitter yang terkena PHK menggambarkan situasi yang terbilang kacau, mulai dari minimnya komunikasi perusahaan kepada staff, hingga penghentian secara tiba-tiba atau akses mereka ke tools internal seperti Slack atau database.
Dalam kekosongan informasi yang diciptakan oleh Musk yang dianggap tidak terorganisir, beberapa karyawan tidak yakin apakah kolega mereka masih bekerja atau apakah tim mereka terus ada.
Perampingan itu tampaknya meluas dan mendalam, memengaruhi segalanya mulai dari kepercayaan dan tim keamanan Twitter yang menangani moderasi konten, hingga departemen pemasaran.
Berikut adalah daftar tim yang tersingkir langsung oleh Musk:
Hak Asasi Manusia
Mantan Penasihat Hak Asasi Manusia Twitter Shannon Raj Singh mengungkapkan tim hak asasi manusia perusahaan dieliminasi pada hari Jumat.
Tim itu bekerja untuk melindungi pengguna yang menghadapi pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia, termasuk aktivis, jurnalis, dan orang-orang yang terkena dampak konflik seperti perang di Ukraina.
Mantan kepala aksesibilitas Twitter mengkonfirmasi perusahaan memotong tim, yang meningkatkan produk untuk penyandang disabilitas. Tim tampaknya masih memiliki banyak pekerjaan sebelum dibubarkan.
Komunikasi
Belum jelas bagian mana dari tim komunikasi Twitter yang telah dipangkas secara langsung, tetapi pemotongan tersebut cukup luas sehingga banyak karyawan komunikasi terkemuka di perusahaan yang sudah bertahun-tahun mengabdi ikut kena imbasnya.
Musk dinilai mengisyaratkan ketidaksukaan terhadap komunikasi internal, setelah mengambil alih perusahaan.
Ia menyampaikan sedikit informasi kepada karyawan Twitter tentang perubahan tersebut, jadi tidak mengherankan jika tim komunikasi internal juga terpengaruh, termasuk kepala komunikasi internal.
Etika Machine Learning, Transparansi, dan Akuntabilitas
Musk membubarkan tim yang dikenal secara internal sebagai META, yang sangat dihormati karena pekerjaan eksplorasinya dalam etika AI dan transparansi algoritmik.
Sederet tim mulai dari direktur hingga level staff akhirnya tersingkir bersama dengan insinyur tim dan anggota lainnya.
Kebijakan Publik
Perusahaan jurnalisme politik Amerika Serikat, Politico melaporkan setengah dari tim kebijakan publik perusahaan telah dipecat, termasuk Michele Austin, mantan direktur kebijakan publik dan pemilihan umum di Kanada dan AS yang secara aktif mengerjakan pemilu sela Amerika Serikat.
Pemangkasan itu dilaporkan termasuk anggota tim Twitter yang bekerja untuk memverifikasi akun tokoh politik, menurut laporan Tech Crunch.
Pemangkasan Karyawan Tidak Berpengaruh
Kendati banyak memotong karyawan di berbagai divisi Twitter, kebijakan tersebut diklaim tak berpengaruh dengan dinamika moderasi konten.
Kepala keselamatan dan integritas perusahaan Yoel Roth mengatakan moderasi konten yang melakukan tinjauan garis depan perusahaan tidak tidak terpengaruh.
"Volume harian tindakan moderasi yang diambil tetap stabil," kata Roth.
Pihaknya membeberkan telah melihat obrolan kebencian pada minggu ini menurun di bawah rata-rata pada minggu lalu. Moderasi di Twitter telah menjadi perhatian khusus menjelang pemilu sela di AS minggu depan. Tetapi integritas pemilihan tetap menjadi "prioritas utama," kata Roth.
"Sekali lagi, ini menjadi sangat jelas, komitmen kuat Twitter untuk moderasi konten tetap sama sekali tidak berubah," tuturnya dikutip The Verge. [tum]