Pada tahun-tahun berikutnya, tanah Miles telah menjelajah dan ditanami hingga ke Indonesia dan Tuscany, digunakan untuk membantu menumbuhkan pohon markisa di Portugal dan pakis di Hawaii. Muckenhoupt menyebut hal ini sangat cocok untuk Miles, seorang penari yang tumbuh subur di alam terbuka.
Di rumah Muckenhoupt, tanah Miles digunakan untuk menanam semak mawar di taman. Dan sebagian besar tanahnya disimpan di tempat penanaman di halaman belakang.
Baca Juga:
AI Tak Bisa Gantikan Semua, Inilah 10 Pekerjaan yang Tetap Butuh Sentuhan Manusia
"Setiap kali semak mawar itu mekar, Anda mengamatinya dengan penuh antisipasi," kata Muckenhoupt.
"Ini adalah sebuah hadiah, dan ini seperti sebuah kunjungan kecil darinya, dan ini sangat indah," tambahnya.
Cara kerja pengomposan manusia
Baca Juga:
Kasus Kerangkeng Manusia, MA Batalkan Vonis Bebas Eks Bupati Langkat
Harries menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja di industri pemakaman dan ide soal pengomposan ini muncul.
"Salah satu hal yang saya sadari adalah bahwa saya tidak cocok secara pribadi dengan pilihan yang ada. Saya tidak ingin dikubur dan tidak ingin dikremasi," kata Harries.
Harries menyebut kremasi telah menjadi tren terbesar di ruang pemakaman selama beberapa dekade terakhir, karena harganya yang lebih murah dan lebih nyaman dibandingkan dengan layanan pemakaman tradisional. Menurut Asosiasi Kremasi Amerika Utara, sekitar 60 persen orang yang meninggal di AS dikremasi.