Persyaratan
lain yang disiapkannya adalah kelengkapan administrasi, seperti surat rekomendasi,
dokumen-dokumen dan berkas yang perlu ditranslasi ke dalam bahasa Inggris.
Sembari
melakukan berbagai persiapan itu, Mesya tetap menjalankan tugasnya sebagai
anggota kepolisian.
Baca Juga:
Aduan Soal Calon Polwan Anak Nelayan ‘Digugurkan’ Ditindaklanjuti DPR
"Dalam
menyusun berkas-berkas tersebut, saya juga sambil melaksanakan tugas
kepolisian, menerima dan menindaklanjuti laporan polisi terkait perlindungan
perempuan dan anak (PPA), me-manage
anggota penyidik, sampai mengoordinir pelaksanaan otopsi mayat untuk suatu
kasus, dan mengamankan unjuk rasa," ujar Mesya.
Setelah
memastikan ada universitas yang menerima, Mesya beralih ke target berikutnya, yaitu
berusaha lolos seleksi beasiswa LPDP.
Ia
menceritakan, untuk lulus seleksi LPDP, peserta harus mengirim berkas
administrasi, ikut seleksi akademik TPA (tes numerik, tes bahasa, analogi,
spasial, dan lainnya), dan tes wawancara.
Baca Juga:
Sidang Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Briptu FN Didakwa Pasal KDRT
"Untuk
TPA ini saya belajar dari mengerjakan soal-soal di buku latihan, menonton video
strategi jawab soal TPA, kemudian seleksi wawancaranya dilakukan secara online via zoom," ujar Mesya.
Pewawancara
seleksi beasiswa LPDP yakni ahli bidang SDM dan psikolog.
Dalam
wawancara itu, akan ditanyakan mengenai rencana studinya, jurusan yang diambil,
motivasi, bagaimana dirinya mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi, dan
rencana kontribusinya untuk Indonesia di masa depan.