Meski terlihat seperti asli, situs tersebut menggunakan malware berjenis Vidar untuk mencuri para pengunjungnya. Pengguna yang mengklik situs tersebut akan diarahkan ke situs yang berisikan malware tersebut.
Pada Maret 2022, operator pencuri Mars merusak Google Ads untuk mempromosikan situs tiruan Open Office agar malware mereka terdistribusi.
Baca Juga:
Teror di Tengah Kampanye: Sniper Tembak Donald Trump, Dinas Rahasia AS Tangani Insiden
FBI mengatakan, iklan pada pencarian sebetulnya tidak mengandung hal berbahaya. Akan tetapi, lewat situs resminya, FBI meminta pengguna "berhati-hati ketika mengakses situs lewat tautan iklan."
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan pengguna:
Sebelum mengklik pada halaman iklan, ada baiknya mengecek URL untuk memastikan situs tersebut otentik. Domain yang palsu mungkin terlihat mirip namun mengandung salah ketik atau salah penempatan huruf.
Baca Juga:
Kasus Jendela Boeing 737 Max 9 Lepas, Ada Dugaan Korban Kejahatan
Ketimbang mencari lewat mesin pencarian, ada baiknya pengguna langsung mengetikan alamat institusi bisnis atau finansial yang dicari lewat kolom alamat (adress bar). Hal itu agar pengguna langsung terarah ke halaman resmi.
Pengguna juga disarankan mengaplikasikan ekstensi pemblokir iklan pada peramban (browser). Pemblokir itu nantinya bisa diaktifkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Selain untuk pengguna, FBI juga menyarankan pelaku bisnis menerapkan hal berikut:
Gunakan layanan proteksi domain sebagai pemberitahuan jika ada domain mirip yang didaftarkan untuk mencegah peniruan.