Karena memiliki kemampuan yang baik, Silaban kemudian bekerja untuk Zeni Angkatan Darat Belanda pada 1931-1939. Selanjutnya ia pindah menjadi drafter di Kotapraja Bogor pada 1939-1942.
Saat pendudukan Jepang, Silaban bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Bogor hingga 1947. Ia juga ditetapkan sebagai Direktur Pekerjaan Umum hingga 1949.
Baca Juga:
Berikut 6 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Diakui Dunia
Silaban tetap berkarir dalam pemerintahan hingga pensiun di Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Bogor.
Selain menjadi pegawai pemerintahan. Silaban juga kerap terlibat dalam berbagai proyek pembangunan swasta dan mengikuti kompetisi.
Pada pemerintahan Presiden Soekarno, Silaban terlibat banyak terlibat proyek 'National Building' dengan 2 proyek terpenting yaitu pembangunan Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional atau Monas.
Baca Juga:
8 Arsitek Ternama Indonesia, Salah Satunya Friederich Silaban
Kala itu, bangunan-bangunan yang dibuat sarat akan nilai-nilai nasionalisme.
Pada desain bangunan Masjid Istiqlal pun juga terdapat nilai nasionalisme yaitu kubah berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945.
Pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu yang cukup panjang, yakni 17 tahun.