WAHANANEWS.CO, Jakarta – Umumnya, bangunan peninggalan Belanda di Indonesia dikenal memiliki suasana yang adem atau sejuk.
Rumah zaman Belanda mempunyai bentuk khas yang menggabungkan gaya arsitektur Eropa dan Nusantara.
Baca Juga:
Berikut 6 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Diakui Dunia
Dilansir dari UMS, rumah bergaya indis berkembang di Hindia Belanda sejak akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Bangunan ini memadukan gaya bangunan antara Eropa, Jawa, dan beberapa unsur bergaya India.
Desain bangunan ini sangat memperhatikan berbagai aspek yang cocok untuk iklim tropis Indonesia. Ciri khas rumah indis antara lain dinding rumah yang tebal, lantai teraso, ventilasi lebar, hingga atap yang tinggi.
Nah, ternyata arsitektur rumahnya memang mendukung untuk membuat udara di dalam bangunan terasa sejuk, lho. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga:
Friedrich Silaban, Arsitek Masjid Istiqlal yang Terlahir di Keluarga Pendeta
Dosen Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Dr Nur Rahmawati Syamsiyah sempat meneliti tingkat kenyamanan termal di sebuah rumah kuno di Kampung Batik Laweyan, Solo.
Inilah alasan suasana di dalam rumah peninggalan Belanda terasa sejuk.
1. Lubang di Atap