Proses dimulai dengan peletakan batu pertama pada tahun 1961 oleh Ir. Soekarno, dan masjid ini diresmikan oleh Presiden kedua Indonesia, Soeharto, pada tahun 1978.
Menurut laporan dari istiqlal.or.id, pembangunan yang berlangsung begitu lama ini disebabkan oleh situasi politik yang tidak stabil.
Baca Juga:
Berikut 6 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Diakui Dunia
Pada masa itu, Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer di mana partai-partai politik saling bersaing untuk mewujudkan kepentingan mereka sendiri. Situasi ini mencapai puncaknya pada tahun 1965 dengan terjadinya peristiwa G30S/PKI.
Setelah situasi politik mulai mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan memimpin upaya untuk melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal. KH. Idham Chalid dipercayakan sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Pembangunan Masjid Istiqlal didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 7 miliar dan US$ 12 juta.
Baca Juga:
8 Arsitek Ternama Indonesia, Salah Satunya Friederich Silaban
Makna desain arsitektur Istiqlal
Mengutip dari laman resmi Masjid Istiqlal, berikut ini sederet makna dari desain arsitektur Masjid Istiqlal.
1. Kubah Besar