Dicontohkannya, program Fisheries Cyber Center membutuhkan
3D Content Creator, Desain Grafis, Copywriting, Project Management Officer,
Business Development, Web Developer, dan IT Integration.
Adapun program Digiknow memerlukan UI/UX researcher, UI/UX
Designer, Back End Developer, Digital Marketing, Business/System Analyst, Scrum
Master, Front end Developer, Content Writer, dan Mobile Development.
Baca Juga:
YLKI: Bank Harus Mampu Antisipasi Cybercrime
Kemudian program Amoeba Engine membutuhkan tujuh posisi
sejenis, Amoeba Learning (empat posisi), Muda Maju Bersama (dua posisi),
Project Management Officer (1 posisi), Joint Learning HUAWEI (tiga posisi),
Tribe Learning Digitization (empat posisi), Integrated Learning Management (11
posisi), dan Telcom Digital Natureing & Scoring (tujuh posisi).
"Dengan adanya program magang ini juga bisa menciptakan
mahasiswa yang memiliki growth mindset dan digital mindset, sehingga ke
depannya talenta digital Indonesia bisa meningkat guna mendongkrak
inovasi-inovasi di masa yang akan datang," ungkap Jemy V. Confido, SGM
Telkom CorpU sekaligus Chairman of ITDRI.
Sejauh ini sudah ada 40.000 peserta yang telah mendaftar
pada 10 Juni 2021 hingga 31 Juli lalu. Proses seleksi dan rekrutmen dimulai
dari 16 Juni 2021 sampai 7 Agustus lalu. Sementara program magang sendiri mulai
dari akhir Agustus 2021 hingga durasi yang telah diajukan.
Baca Juga:
Hati-hati! Tak Ada yang Anonim di Dunia Digital
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek,
Nizam mengungkapkan, program ini ditujukan menyediakan ruang mahasiswa guna mendapatkan
pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang
profesional.
"Untuk memasuki dunia profesi tentu tidak cukup
hanya belajar dari kelas, laboratorium, ataupun perpustakaan, tetapi harus
menceburkan diri langsung di dalam dunia profesi," paparnya