WahanaNews.co | Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan alasan gempa Magnitudo 6,4 di Garut, Jawa Barat, terasa guncangannya sampai Jawa Tengah.
Dwikorita menjelaskan bahwa dampak guncangan gempa yang terjadi cukup luas karena kekuatan gempa cukup besar. Gempa Garut itu terjadi di kedalaman 118 kilometer yang merupakan bagian lempeng atau kerak samudera.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
“Gempa ini cukup luas dampak guncangannya. Ini dirasakan di Jawa Barat hingga Jawa Tengah karena ini selain magnitudonya cukup tinggi, juga pusat gempa yang berada pada kedalaman 118 kilometer, itu tepatnya berada di dalam kerak samudera sehingga gempa dengan pusat gempa seperti itu terasa lebih luas,” kata Dwikorita, tayang di Kompas TV, Sabtu (3/12/2022) kemarin.
Masyarakat yang berada di sekitar Garut diimbau untuk waspada. Pasalnya, gempa tersebut masuk ke dalam skala 4 MMI (Modified Mercalli Intensity), skala mengukur kekuatan gempa berdasarkan dampak yang ditimbulkan.
“4 MMI itu berarti guncangannya itu dirasakan oleh kebanyakan orang. Jadi, ada yang bergoyang, bunyi berdering. Bener-bener kita merasakan ada guncangan,” jelas Dwikorita.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
“Saat berguncang, kita harus cari tempat yang aman, melindungi diri dari jatuhnya benda-benda. Setelah itu berhenti, sebaiknya kita keluar dari gedung,” sambungnya.
Gempa yang terjadi pada pukul 16.49 WIB ini dirasakan hingga Jawa Tengah dengan variasi skala intensitas.
Skala 4 MMI dirasakan di Garut. Kemudian, skala 3 MMI dirasakan di wilayah Klapanunggal, Sumur, Ciamis dan Tasikmalaya. Lalu, skala 2 MMI dirasakan hingga Panembang, Cikesik, Purworejo, Bantul, Kulonprogo.