Faktor alam tersebut, karena menghangatnya suhu muka laut (SML) Indonesia, masih aktifnya fenomena La Nina dan terjadinya fenomena iklim Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.
Dwikorita menerangkan menghangatnya Suhu Muka Laut di Indonesia menyebabkan peningkatan kadar uap air di atmosfer, sehingga potensi terbentuknya awan-awan hujan meningkat.
Baca Juga:
Curah Hujan Tertinggi dalam 200 Tahun Terakhir Renggut 4 Nyawa di Korsel
Fenomena La Nina berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan karena menyebabkan peningkatan suplai uap air dari arah Samudra Pasifik, sedangkan fenomena IOD negatif menyebabkan peningkatan suplai uap air dari arah Samudra Hindia.
Supari, analis klimatologi BMKG menjelaskan bahwa Fenomena La Nina yang saat ini berada pada intensitas lemah (indeks sebesar -0.91), diprakirakan masih akan berlanjut setidaknya hingga periode September-November 2022, sedangkan fenomena IOD negatif yang berlangsung sejak Juni 2022 diprakirakan dapat bertahan hingga akhir tahun 2022.
Supari menambahkan bahwa analisis terhadap variabilitas suhu muka laut Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kontribusi besar dari proses pemanasan global pada kenaikan suhu muka laut yang telah berlangsung sejak pertengahan April 2022, selain disebabkan oleh proses alamiah fenomena La Nina.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa anomali iklim yang dirasakan di Indonesia saat ini merupakan bagian indikasi dampak perubahan iklim. Kondisi suhu muka laut yang hangat ini diprakirakan akan terus terjadi hingga Oktober-November 2022,” ujar dia.
Baca Juga:
Hujan Deras Ambrukan Jembatan Antardesa di Mukomuko, Bengkulu
Akibat ketiga faktor alam tersebut, hingga periode bulan November 2022, potensi pembentukan siklon tropis di wilayah belahan bumi utara (bbu) Indonesia masih cukup signifikan.
Sehingga, dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia masih harus diwaspadai terutama di wilayah Indonesia bagian utara ekuator, seperti Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Utara.
Sedangkan sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator, seperti Bali, Nusa Tenggara dan sebagian wilayah Jawa kondisi cuaca umumnya cerah hingga berawan dengan potensi hujan relatif kecil untuk sepekan ke depan.