WahanaNews.co | Koordinator
Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim,
memaparkan bahwa sejumlah daerah masih enggan mengikuti arahan
Kemendikbudristek untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Baca Juga:
Rehabilitasi Puluhan Gedung Sekolah di DKI Tahun 2024 Terancam Tidak Selesai
Alasannya, karena tingkat vaksinasi terhadap guru dan murid
masih rendah.
Menurut Satriwan, banyak daerah tak mau ambil risiko dengan
menggelar PTM karena belum memenuhi sejumlah syarat, di antaranya vaksinasi
yang rendah.
Baca Juga:
Polres Nias Ringkus 5 Orang Komplotan Pembobol Sekolah, 3 di Antaranya Anak Bawah Umur
Nadiem Akui Vaksinasi
Guru Belum Capai 50 Persen
"Padahal mereka sudah diberikan kewenangan membuka
sekolah. Karena apa? Karena di daerah itu vaksinasi anak, ya, termasuk guru itu
masih sangat minim," kata Satriwan, Rabu (25/8).
Dia mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Pemorov
Kepulauan Riau yang masih melarang belajar tatap muka terbatas karena beberapa
indikator belum terpenuhi. Mulai dari vaksinasi guru dan murid di bawah 50
persen, positivity rate di atas 5 persen, dan kasus harian Covid-19 yang masih
tinggi.