Dilansir dari News Medical & Life Sciences, Kamis (9/11/2023), alga adalah sumber energi ramah lingkungan yang menjanjikan.
Beberapa jenis alga seperti Scenedesmus obliquus, Botryococcus braunii, Chlorella vulgaris, dan Nannochloropsis oculate sangat efisien dalam mengubah CO2 menjadi biomassa.
Baca Juga:
Hadapi Krisis Iklim Global di NTT, VCA Gelar Dialog Publik Bertajuk "Suara Bae Dari Timur"
Bahkan, Chlorella sp. juga bisa memproduksi banyak biomassa sekitar 1,06 gram per liter per hari.
Melansir Kompas.com, alga memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan baik dalam berbagai kondisi, termasuk berbagai tingkat karbon dioksida (CO2), paparan polutan beracun, suhu yang bervariasi, nutrisi yang terbatas, dan perubahan pH.
Terdapat dua jenis sistem untuk menanam alga, yaitu kolam terbuka dan fotobioreaktor.
Baca Juga:
Peneliti Sebut Kemiskinan dan Polusi Punya Dampak Buruk Buat Otak
Kolam terbuka lebih umum digunakan dalam budidaya alga komersial karena alga fotosintetik hijau tumbuh dengan cepat dan memerlukan sedikit ruang dibandingkan dengan tanaman lainnya.
Namun, penggunaan alga sebagai bahan bakar masih terbatas karena membutuhkan area yang sangat luas, yakni tiga kali lebih besar dari Belgia untuk memproduksi 10 persen bahan bakar transportasi di Uni Eropa.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.