Versi Retrofit memakai radar AN/UPS-3 TDAR yang dilengkapi kemampuan beyond line of sight, AN/UPS-3 TDAR dapat mendeteksi sasaran yang berada di ketinggian 3.000 meter.
Selain itu radar portable ini bisa mendeteksi target sejauh 20 km. Untuk helikopter diendus dari jarak 8 – 10 km, sementara pesawat dengan kecepatan Mach 1.6 diendus dari jarak 20 km. Radar punya kualitas presisi sampai 300 meter.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam operasionalnya, operator radar akan menginformasikan dan menyajikan data berupa posisi sasaran kepada operator meriam. Koneksi antara operator radar dan operator meriam dilakukan lewat radio atau kabel.
Punya dimensi yang kompak, radar TDAR juga bisa diterjunkan dalam operasi lintas udara serta bisa ditempatkan di kendaraan taktis. Punya wilayah udara yang luas, tentu masih sangat banyak ruang kosong Indonesia yang harus dijaga; di tengah minimnya anggaran alutsista Si Mbah S-60 hingga kini masih diandalkan oleh Indonesia.
Sementara itu selain Ukraina, Azerbaijan pada 10 Desember 2020 dalam sebuah parade kemenangan atas Armenia juga menampilkan meriam S-60 yang terpasang pada chassis kendaraan tempur MT-LB.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Chassis ini aslinya merupakan chassis untuk kendaraan angkut personel (APC) atau kendaraan tempur infantri (IFV). Modifikasi ini membuatnya terlihat seperti self propelled howitzer. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.