Titik panas terbesar berada di Samudra Pasifik Barat, tepatnya di sebelah timur Filipina dan Borneo, sementara titik panas utama lainnya membentang di Samudra Atlantik Utara di sebelah timur Kuba, Hispaniola, dan Florida.
Penelitian tersebut menemukan bahwa wilayah titik panas ini terus meluas, di mana di Atlantik Utara daerah panas meluas ke timur melampaui pantai utara Amerika Selatan dan ke barat hingga mencakup sebagian besar Teluk.
Baca Juga:
Suhu Bumi Diprediksi Tembus 1,4 Derajat, Ancaman Krisis Iklim Kian Nyata
Ukuran titik panas di Samudra Pasifik Barat juga tercatat mengalami peningkatan yang signifikan.
Titik panas laut ini tidak hanya ditentukan oleh suhu air permukaan, tetapi juga oleh keberadaan lapisan panas yang tidak biasa di bawah permukaan laut.
Di banyak wilayah lautan, badai kuat biasanya mengaduk air dingin dari lapisan bawah yang dapat melemahkan badai, namun di kawasan titik panas, air hangat menjangkau hingga kedalaman tertentu sehingga badai tidak mudah kehilangan energinya.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Dapur Umum di GOR Pandan Tapteng, Prioritaskan BBM dan Pemulihan Listrik
Lin menegaskan bahwa laut yang hangat saja tidak otomatis menghasilkan badai Kategori 6 karena kondisi atmosfer juga harus mendukung.
“Titik panas adalah syarat yang diperlukan tetapi tidak cukup,” tegasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.